Ferit Orhan Pamuk - SUYAT ASLAH

Ferit Orhan Pamuk

 

 

Novelis Turki

 

    Novelis terkenal Turki yang lahir di Istanbul pada 7 Juni 1952. Ayahnya adalah CEO pertama IBM Turki. Ia belajar di Sekolah Menengah Umum Amerika Robert College di Istanbul. Karena tekanan dari keluarganya, ia mengambil program Arsitektur di Universitas Teknik Istanbul. Namun ia berhenti setelah tiga tahun dan menekuni dunia kepenulisan sepenuh waktu. Hingga pada akhirnya, justru ia menyelesaikan pendidikannya di Institut Jurnalisme di Universitas Istanbul pada 1977. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Aylin Turegen pada 1982, dan memiliki anak bernama Ruya. Namun pada akhirnya bercerai pada 2001


    Pamuk mulai menulis secara teratur pada tahun 1974. Novel pertamanya berjudul Karanlik ve Isik (Gelap dan Terang), menjadi pemenang bersama dengan novel lain pada 1979 dalam perlombaan novel Milliyet Press, novel ini diterbitkan dengan judul Cevdet Bey ve Ogularri (Tn. Cevdet dan anak-anaknya) pada 1982. Beberapa penghargaan lain adalah memenangkan Hadiah novel Madarali pada 1984 untuk novel keduanya Sessiz Ev (Rumah Yang Sunyi) yang tebit pada 1983 (mengandalkan beberapa narator untuk membentuk kisah pertemuan keluarga pada malam kudeta militer Turki pada tahun 1980, dan Prix de la Decouverte Europeenne 1991 untuk versi terjemahan bahasa Prancis. Lalu novelnya Beyaz Kale (Kastil Putih) yang terbit pada 1985 dalam bahasa Turki, bercerita tentang sifat identitas melalui kisah seorang pemuda Italia terpelajar yang ditangkap dan dijadikan budak oleh sarjana di Istanbul pada abad ke 17, memenangkan penghargaan Independen (Britania Raya) untuk Fiksi Asing 1990, hingga menaikkan reputasinya di kancah luar negeri. Novel yang paling kontroversial dan popular dalam khasanah sastra Turki adalah Kara Kitap (Buku Hitam) 1990, karena kompleksitas dan kekayaannya. Dua tahun kemudian berangkat dari buku itu, Pamuk menulis naskah untuk film yang ditangani oleh sutradara kondang Turki, Omer Kavur. Novel keempat Pamuk yaitu Yeni Yayat (Kehidupan Baru) yang terbit pada 1995 dan sempat menjadi buku terlaris dalam sejarah Turki. Lalu pada tahun 1999 menerbitkan buku kembali berjudul Oteki Rengkler (Warna Yang Lain). Novel berikutnya Benim Adim Kirmizi (Namaku Merah) terbit pada tahun 2000, membuat reputasi internasional Pamuk makin meningkat. Bahkan telah diterjemahkan ke dalam sekitar 24 bahasa serta menyabet beberapa penghargaan bergengsi seperti: 2002 Prix du Meilleur Livre Etranger (Hadiah untuk buku asing terbaik, Prancis), 2002 Premio Ginzane Cavour (Italia), serta memenangkan penghargaan sastra IMPAC Dublin (Irlandia) pada 2003. Novel itu menceritakan teka-teki penuh misteri, serta gabungan roman dan filosofis yang berlatar di Istanbul pada abad ke-16. Lagi, pada tahun 2002 menerbitkan novel paling mutakhirnya berjudul Kar, membahas konflik antara Islamisme dan Baratisme di Turki Modern, memenangkan penghargaan 2005 Prix Medicis Estranger (Prancis). Kemudian satu tahun berikutnya menerbitkan sebuah memoir/catatan perjalanan, kemudian buku itu terbit dalam versi inggris, Istanbul-Memories and the City pada 2005. Dan yang paling bergengsi adalah meraih penghargaan Nobel Sastra pada tahun 2006.

Source/external links:

https://id.wikipedia.org/wiki/Orhan_Pamuk

https://www.britannica.com/biography/Orhan-Pamuk

Supriyatno Bagaikan sebutir benih yang terkubur di bawah tanah di musim sunyi

0 Response to "Ferit Orhan Pamuk"

Post a Comment

Iklan

Iklan Tengah Artikel 1

ads

Iklan