ABU'l QASIM FIRDOWSI TUSI - SUYAT ASLAH

ABU'l QASIM FIRDOWSI TUSI

 

 

Penyair Persia

Abu’I-Qasim Ferdowsi Tusi (940-1020). Tak banyak yang diketahui tentang kehidupan Firdowsi, bahkan nama lengkapnya, sejak awal ia telah disebut dengan nama dan gelar tambahan yang berbeda, yang paling umum adalah Akim “filsuf”. Berdasarkan ini, nama lengkapnya diberikan dalam sumber Persia sebagai akim abu’l-Qasim Firdowsi Tusi. Sedangkan transliterasi ke bahasa inggris, ejaan yang berbeda digunakan dalam tiap karya berbahasa inggris setidaknya ada yang dengan nama Firdawsi, Firdusi, Firdosi, Firdausi dll.

Firdowsi lahir pada tahun 940 di desa Paj dekat kota Tus di wilayah Khorasan dari kekaisaran Samanid. Penguasa Samanid adalah pelindung penyair Persia penting termasuk Rudaki dan Daqiqi. Firdowsi mengikuti jejak para penulis ini.

Satu putranya meninggal pada usia 37 tahun. Kelak peristiwa itu menjadikannya salah satu elegi yang masuk dalam karya besarnya “Shahnameh”. Sementara bagian-bagian lain dari Shahnameh berbicara tentang suasana hati Firdowsi, kebahagiaan, keluh kesah usia tua, penyakit dan kemiskinan. Yang merupakan puisi epic terpanjang di dunia.

Menurut legenda (ada beberapa versi), sultan Mahmud qaznavi menawarkan sepotong emas untuk setiap bait Shahnameh. Ferdowsi setuju, dengan sebuah rencana nantinya, emas itu akan digunakan unuk membuat tanggul-tanggul di kampung halamannya, Tus. Saat masih kecil, Ferdowsi sangat gemar bermain di tepi sungai. Sayangnya, jembatan yang membelah sungai di kampung halamannya itu selalu rusak tersapu banjir.

Setelah menyelesaikan Shahnameh dalam waktu 30an tahun. Namun punggawa atau abdi dalem yang dipercayakan emas itu untuk diberikan kepada Ferdowsi, mengganti emas itu dengan perak. Firdowsi kecewa. Namun Sultan Mahmud malah sangat marah terutama saat abdi dalem memberitahukan perilaku Firdowsi saat proses pengantaran, hingga mengancam akan mengeksekusinya. Firdowsi melarikan diri ke pengasingan setelah menulis sindiran terhadap Sultan sebagai bentuk rasa kecewanya. Setelah Mahmud mengetahui perbuatan abdi dalem yang melakukan kecurangan, dia memerintahkan untuk mengeksekusi punggawanya itu. Ferdowsi yang lama hidup di pengasingan kembali juga dengan umur yang sudah tua. Mahmud ingin menggantinya dengan 60.000 keping emas seperti yang dijanjikannya dulu. Namun saat proses pengantaran menggunakan karavan memasuki gerbang Tus, prosesi pemakaman keluar dari gerbang di sisi yang berlawanan. Ferdowsi telah meninggal dunia.

Menurut Professor Victoria Arakelova dari Universitas Yerevan “Selama 10 abad setelah Ferdowsi menyusun karya monumentalnya, legenda kepahlawanan dan cerita Shahnameh masih tetap menjadi sumber cerita bertutur bagi orang-orang Persia.”

Professor Victoria juga menambahkan, bahwa tak hanya orang Persia saja yang suka dengan karya besar Firdowsi. Selama 1000 tahun lamanya, orang Kurdi, Guran, Talishis, Armenia, Georgia Dan Kaukasia Utara tetap menjadikan Shahnameh sebagai dongeng dari satu generasi ke generasi yang lain.

Sementara menurut Professor Jamshid Sh Giunshvili, nama-nama pahlawan yang ditulis dalam Shahnameh seperti Rostam, Tahmine, Sam-i dan Zaal-i ternyata ditemukan pula pada karya sastra orang-orang Georgia pada abad ke-11 dan 12 M.


Sumber:


https://welcometoiran.com/?s=firdowsi

https://republika.co.id/amp/25438

Supriyatno Bagaikan sebutir benih yang terkubur di bawah tanah di musim sunyi

0 Response to "ABU'l QASIM FIRDOWSI TUSI"

Post a Comment

Iklan

Iklan Tengah Artikel 1

ads

Iklan